Breastfeeding Mommy

Lilypie Breastfeeding tickers

Selasa, 23 Maret 2010

Pakaian Solo Basahan


ini dia nih baju adat yang nanti aku pake saat resepsi dan upacara panggih, gag tau kenapa aku suka bgd sama baju dodot keliatan lebih unik & Jawa bgd, awalnya si mas agak keberatan soalnya khn klo untuk cwo dadanya keliatan, alasannya si mas nanti takut masuk angin.. hahahhahaha
tapi setelah aku rayu2 akhirnya si mas mau juga pake dodotan . ihiyy...


 

mengenai Solo Basahan :


PENGANTIN WANITA
Tradisi busana pengantin Solo terinspirasi dari busana para bangsawan dan raja keraton Kasunanan Surakarta dan Istana Mangkunegaran, Jawa Tengah. Ada dua gaya busana pengantin Jawa Solo, busana pengantin Solo Putri dan busana pengantin Solo Basahan.

Pada pengantin wanita Solo Basahan mengenakan kain Cinde Kembang atau Cinde Cakar Tanpa Seret warna merah atau disesuaikan dengan warna dodot (kampuh), Sangkelat, stagen, longtorso, Udet dari bahan cinde, Januran dan Slepe (bathokan), Buntal Udan Mas. Dodot (kampuh) yang dipergunakan untuk pengantin wanita corak alas-alas pradan. Buntal merupakan rangkaian hiasan bunga bawang sebungkul yang panjangnya sekitar 140 cm dipasang di pinggang pengantin wanita.

PENGANTIN PRIA
Pengantin pria Solo Basahan juga mengenakan dodot (kampuh) corak alas-alasan pradan, sama dengan pengantin wanita. Celana panjang dari bahan cinde, Epek, Timang dan tiga buah Ukup. Sebuah Buntal yang panjangnya sekitar 120 cm untuk dipasang di pinggang pengantin pria.

Sebagai hiasan, Kalung Korset dikenakan di leher pengantin pria dan sebuah keris. Keris berbentuk Ladrang dan diberi Bunga Kolong Keris diselipkan di bagian pinggang belakang, menjuntai serong ke kanan.



* Modelnya tetangga aku yang di rias sama tante pratiwi loh.

Sanggar Rias Pengantin Pratiwi
Jl. Veteran No. 17 A (belakang Asrama Haji)
Bekasi
Telp : 021 8861406






1 komentar:

 

blogger templates | Make Money Online